Jumat, 21 November 2008

Ironis banget

hari kamis (20/11)
saat siang yang agak mendung, diwarung XXXX.

saat sedang asik makan pagi yang terlalu telat untuk disebut sarapan (abiz udah jam 12 seh). segerombol mahasiswa sedang asik makan bersama dalam satu meja. saking asiknya mereka bercenda gurau sampai membuat bising disekeliling. dalam hati, "busyet kalo makan jangan sambil ketawa ngakak non, ntar keselek. kan sayang wajah cantik jadi jelek kalo pas keselek", sambil terus menyantap nasi di piring.

setelah selesai menikmati makanan di piring, aku bangkit dari kursiku untuk membayar. ternyata berbarengan dengan mereka juga akan membayar. sebagai lelaki so pasti lah aku ngalah (halah sok gentle). sambil menunggu mereka bayar ternyata tak sengaja ku lihat makanan mereka belum abiz (malah sisa lumayan banyak). dalam hati ku, "busyet ni cewek lagi diet yah pesen makan banyak kagak diabisin, mana ayamnya masih ada yang baru dicuil dikit lagi. wah kalo gw kagak tengsin/malu bakal gw sikat tuh ayam". setelah mereka selesai bayar langsung keluar gantian aku dah bayar. untung aku bawa duit lebih bozz, ternyata mahal banget harganya. kesalahan aku juga seh kagak survey dulu. tapi dari niat awal emang mau coba2 sambil cari pemandangan baru. sambil ngerogoh dompet dan kantong buat bayar harga makanan tadi, untung aja pas. wah sumpah malu banget disaat itu kalo cewek2 td masih ada. wong si penjaga kasirnya aja senyum2 gtw liat aku kebingungan ngerogoh dompet. setelah bayar aku langsung keluar buat ngambil motor.

dalam perjalan pulang, dilampu merah kulihat ada segerombol anak yang lagi jualan koran bareng. trus salah satunya ada yang masih pake baju seragam putih-merah. entah malaikat apa yang ngerasuk kedalam diri aku, tanpa pikir panjang lagi gw panggil tu anak.



truz aku tanya ama dia, "le kowe ora sekolah to?" (dek kamu gak sekolah?)

trus jawab anak tersebut, "wes mari cak" (sudah selesai )

kemudian kutanya lagi, "lha mari sekolah kok malah dodolan koran neng kene. kon ora sinau neng omah" (kok setelah sekolah malah jualan koran disini. kamu gak belajar kah dirumah)

jawab anak tersebut,"yo piye cak, karepku yo dolanan karo koncoku, tapi ora iso" (ya bagaimana lagi, pingin saya juga bermain dengan teman2, tetapi tidak bisa)

tak tanya lagi,"lho piye to kok ora iso?" (loh giman sih kok gak bisa?)

jawab ketus anak tersebut, "lha nek aku dolen ora dodolan, sopo seng arep golek duit, sampeyan cak, gelem ora?" (lha kalo aku maen & tidak jualan siapa yang bakal cari uang, apakah anda?)

kaget aku mendengarnya, "oh ngono tah, yo wes kon seng semangat wae dodolan ne, tak dungo' no laris. wes kene tak beli jawapos nya?" (oh begitu ya, kamu yang semangat aja kalo gtw jualanya, tak doakan laris deh, sini jawaposnya tak beli)



sambil perjalanan pulang aku mikir apakah anak td sudah makan ya?
alhamdulillah aku masih diberi kesempatan untuk makan pagi (walaupun yang dilakukan siang hari) bagaimana dengan anak tadi apakah dia sudah makan dari kemaren malam? apakah sarapan dia adalah makan pagi yang dilakukan malam hari setelah mendapat upah dari jualan koran. kebayang dia dari pagi sekolah trus siang jualan koran sampai sore dengan perut kosong. busyet kalo aku mana tahan.

tiba2 teringat sama mahasiswi yang maka bareng tadi. mereka langsung pergi begitu saja meninggalkan seonggok makanan yang bila diakumulasikan dapat membuat perut gendut aku kekenyangan. apakah mereka tidak tahu bahwa diluar sana masih banyak cerita2 menyayat hati seperti anak penjual koran tadi? apakah mereka terlalu sering hidup serba berkelebihan sehingga dalam makan pun pasti berlebihan (sampai meninggalkan sisa begitu). dimana otak mereka sebagai mahasiswa? apakah mereka tak berpikir bahwa sekarang seperempat penduduk indonesia sedang menunggu ajal mereka disela-sela menahan lapar yang teramat sangat.kok mereka sampai hati berbuat seperti itu. apakah mereka tidak pernah melihat dunia luar/berita diteve.


Ironis yah ??? memang bukan salah anak kecil itu jika masih ada kisah sedih karena kekurangan uang, tapi saya tetep jengkel liat kebiasaan buruk seperti itu, suka membuang-buang makanan. Apa susah nya minta bungkus sama mbak pelayan nya ?? gengsi ? Buat saya menyisakan makanan terus di buang adalah perbuatan dosa besar, saya selalu menghabiskan makanan yang saya makan, mungkin untuk menutupi rasa berdosa saya karena tidak bisa berbuat banyak.

Rabu, 19 November 2008

Alternative Energy Competition 2009

Tujuan :
Memberikan wadah apresiasi untuk menunjang poteni mahasiswa Indonesia dalam perkembangan teknologi khususnya energi alternatif.

Tema Kegiatan :
“Energi Baru dan Ramah Lingkungan untuk Negeriku”

Sasaran:
mahasiswa/i se-Indonesia

Deskripsi Kegiatan :

  1. Kegiatan ini adalah perlombaan tingkat Nasional yang merupakan ajang kreatifitas anak bangsa dalam bidang alternative energy, yang diharapkan dapat menjadi problem solver dalam krisis energy yang terjadi saat ini.
  2. Kegiatan ini diadakan dalam rangka menunjang apresiasi potensi mahasiswa Indonesia untuk pengembangan teknologi khususnya di bidang energy alternative yang mengarah pada perkembangan energy terbaru dan terbarukan.
  3. Dalam lomba ini mahasiswa dituntut untuk dapat merancang suatu konsep atau alat yang memanfaatkan energi alternatif non fosil, dikarenakan energi fosil diperkirakan akan habis beberapa tahun mendatang.

Pada lomba ini akan dilaksanakan dua tahap :

Tahap I: Babak penyisihan
Pada tahap ini peserta mengirimkan hasil rancangannya dalam bentuk makalah via e-mail dan pos. Batas akhir pengumpulan pada tanggal 23 Januari 2009. Dua belas tim terbaik akan diambil untuk mengikuti babak final. Sistem penilaian ditentukan oleh dewan juri. Pengumuman finalis akan dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2008 melalui surat undangan dan e-mail.

Tahap

II: Babak Final

Hari : Jumat
Tanggal : 6 Maret 2009
Pukul : 07.00-16.30 WIB
Tempat : Balai Pemuda
Konsep acara : Presentasi karya peserta

Pada babak fi

nal ini akan dilaksanakan di Balai Pemuda, dua belas finalis akan mempresentasikan karyanya dalam bentuk slide presentasi dengan menyertakan alat atau prototype alat tersebut dan disertai dengan simulasi atau video yang menunjukkan cara kerja alat. Para finalis mempresentasikan karyanya di hadapan dewan juri, peserta lain, dan undangan. Sistem penilaian diten

tukan oleh dewan juri.

Kriteria penjurian
Pemenang akan ditentukan berdasar pada kriteria berikut:
1. Alat merupakan karya baru yang belum pernah dipublikasikan.
2. Alat memiliki efisiensi kerja yang bagus.
3. Analisis alat yang jelas (ditunjukkan dalam presentasinya).
4. Kretivitas

  • Pe ngembangan
  • Estetika
  • Keterbaruan

5. Reliabel dan tepat guna

  • Realistik
  • Aplikatif
  • Mudah dibuat
  • Nilai ekonomis

6. Presentasi

  • Cara penyampaian
  • Media pembantu

Semua keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Penghargaan Pemenang Lomba

Pemenang lomba terdiri dari juara 1, 2, 3, serta konsep terbaik dengan rincian sebagai berikut:

  • Juara 1 memperoleh tropi, sertifikat, dan uang tunai sebesar Rp. 10.000.000,-
  • Juara 2 memperoleh tropi, sertif ikat, dan uang tunai sebesar Rp. 6.500.000,-
  • Juara 3 memperoleh tropi, sertifikat, dan uang tunai sebesar Rp. 3.500.000,-
  • Juara Exhibisi memperoleh tropi, serifikat, dan uang tunai sebesar Rp. 1.500.000,-

Tempat :

Balai Pemuda Surabaya

Waktu Pelaksanaan :

  • Pendaftaran : 25 Desember 2008 - 16 January 2009
  • Penjurian awal : 17 January - 4 February 2009
  • Pengumuman Finalis : 5 - 6 February 2009
  • Perealisasian Prototype : 7 February - 5 Maret 2009
  • Final : 6 Maret 2009

sekretariat : Ruang A. 203 Jurusan Teknik Mesin Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 6011

Email : pmaec2009@gmail.com





Kamis, 16 Oktober 2008

arti sahabat?

Apa arti Sahabat

Sahabat. Apa sih arti dari sebuah persahabatan?? Ada yang bilang sahabat itu adalah teman yang benar-benar dekat sampai tahu hal-hal kecil tentang kita. Ada juga yang bilang sahabat itu kalau kemana-mana selalu bareng. Tetapi salah satu sahabat saya bilang, sahabat itu adalah teman dalam suka dan duka, tapi tahu batas dimana suatu saat ketika teman dapat masalah, kita harus membiarkan dia mengatasi masalahnya sendiri agar teman tersebut tumbuh lebih matang dan mandiri.


Terkadang saya dengan enteng menyebut, dia itu sahabat saya. Tapi ketika ditanya ini itu tentang sahabat saya yang berhubungan dengan keluarga, pendidikan dan lain-lain, saya bingung jawabnya. Dari situ saya mikir, apa saya ini sahabat yang baik? Apa saya pantas disebut sahabat? Karena saya menganggap sahabat adalah orang yang bisa melihat kita dari hati ke hati, bukan karena tampang, materi, latar belakang, pendidikan dan lain-lain. Karena itu saya memang jarang menanyakan hal-hal yang berbau privacy ke sahabat-sahabat saya. Saya lebih sebagai pemberi masukan dan penerima keluh kesah sahabat-sahabat saya. Bukannya saya orang yang nggak peduli dan nggak mau tau, tapi menurut saya persahabatan bukan dinilai dari sedalam apa kita tau tetek bengek orang tersebut, melainkan sedalam apa kita memahami orang tersebut. Saya sudah ngerasain pahitnya persahabatan ketika saya bilang dia sahabat saya, ternyata dia hanya memanfaatkan apa yang saya punya dan lain-lain. Ketika saya sedang jatuh, dia malah meninggalkan karena merasa ga ada yang bisa diberikan oleh saya.


Cuma segitu arti persahabatan ??


Suatu hari saya meyatakan A adalah sahabat saya. Ketika A ditanyakan, siapa sahabat kamu, A menjawab B, C, D, namun tidak menyebutkan nama saya. Dari sini saya mencoba memikir ulang. Apakah saya bukan termasuk sahabatnya? Apa saya bukan sahabat yang baik? Hal ini sering terbesit dalam pikiran saya Teman saya banyak. Saya pergi dengan teman-teman yang berbeda. Namun apakah mereka adalah sahabat saya? Karena terkadang teman untuk hang out berbeda dengan sahabat.


Ada seorang sahabat saya mengirim sms pernyataan, “Saya nggak berharap untuk jadi orang yang terpenting dalam hidup kamu, itu permintaan yang terlalu besar. Saya cuma berharap suatu hari nanti kalo dengar nama saya, kamu bakal tersenyum dan bilang, dia sahabat saya.” Damn! Itu benar-benar merasuk ke hati saya. Itulah kata-kata yang saya cari. Saya tidak butuh pernyataan apa-apa. Tapi ketika ada orang menyebutkan nama saya, ia akan bilang “ndaru adalah sahabat saya”. Saya nggak perlu menyebutkan siapa-siapa aja sahabat saya, because you know who you are. Buat saya, sahabat adalah orang yang menganggap saya sebagai sahabat. Kita tidak perlu nyebutin sahabat saya adalah A, B, C, D, E. Karena 1 nama saja terlupakan, orang itu pasti akan sedih. Begitupun sebaliknya. Kalo sahabat kamu menyebutkan nama-nama sahabatnya namun lupa untuk menyebutkan nama kamu, kamu pasti sedih. Karena itu saya cuma bisa dibilang orang-orang yang merupakan sahabat saya adalah orang-orang yang menganggap saya sebagai sahabat.

Wew... agak absurd memang, tapi memang begitulah adanya. Jangan terjebak oleh suatu definisi yang malah akan membatasi ruang gerak dari kreasi dan imajinasi kita.

Berikut adalah kutipan pernyataan dari seorang sahabat:

Seorang teman tetap memberi ruang gerak pribadi, privacy sebagai seorang manusia. Dan kita akan berasa deket dengan dia walaupun ga ketemu dan ga kontak dalam waktu yang lama. Karena pertemanan itu pada dasarnya dari ikatan hati. Ga bakal ilang walaupun dimensi jarak memisahakan kita. Kita harus mengkui bagaimanapun juga kita ga bisa menghilangkan dia dari hati kita. Dan tanpa teman, kita ga akan seperti sekarang ini.


and for the last,


ndaru says:

“Manusia selalu hidup berkelompok. Tiada manusia yang dapat hidup dalam kesendirian. Apabila ada, maka manusia tersebut benar-benar mahluk yang malang dan hidupnya tentu tidak berwarna.”